Pemimpin Quraisy yang masuk Islam pada Fathu Makkah adalah?


Makkah sudah takluk. Penduduknya sedang menanti keputusan Rasulullah. Maka mulailah hati para pemimpin Quraisy merenungkan Islam. Perlahan-lahan, Islam mulai menembus jantung hati mereka.

Islamnya Abu Sufyan bin Al-Harits
Di Abwa’ sebelum memasuki Makkah, Rasulullah n bertemu dengan ‘Abdullah bin Abi Umayyah dan Abu Sufyan bin Al-Harits. Tapi beliau berpaling dari mereka berdua mengingat betapa hebatnya permusuhan dan kejahatan mereka terhadap beliau dan kaum muslimin.

Ummu Salamah berkata kepada beliau: “Janganlah sampai putra paman dan bibi anda menjadi orang yang paling celaka karena anda.”

Sementara itu, ‘Ali bin Abi Thalib z berkata kepada Abu Sufyan: “Datangilah Rasulullah n dari depan. Berkatalah kepada beliau seperti perkataan saudara-saudara Nabi Yusuf:

“Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa).” (Yusuf: 91)
Karena beliau tidak suka ada yang lebih baik perkataannya dari beliau.”

Abu Sufyan melakukan hal itu. Maka Rasulullah berkata (membacakan ayat 92):
“Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha penyayang di antara para penyayang.” (Yusuf: 92)

Download Rekaman MP3: https://drive.google.com/open?id=1dNXoBo_-AaNB1XbM0zeWBJtmu-0Bk6M5


Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan hasil rekaman ataupun link kajian yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Dilansir dari Ensiklopedia, tokoh kafir quraisy yang menyatakan masuk islam pada peristiwa fathu makkah bernama Abu Sufyan.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Abu bakar adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Abu Sufyan adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

[irp]

Menurut saya jawaban C. Bani Khuzaah adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. Amir BIn salim adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Abu Sufyan.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

AKURAT.CO Diketahui, saat itu, orang-orang musyrik dan kaum Quraisy merasa ketakutan ketika Rasulullah SAW beserta pasukan Muslim datang untuk menaklukkan Kota Suci Makkah. Karena ketakutan tersebut, sehingga, tidak ada satu orang pun yang berani keluar untuk memperlihatkan batang hidungnya melawan pasukan Muslim yang langsung dipimpin oleh  Rasulullah SAW tersebut.

Atas kejadian itu, orang-orang musyrik dan kaum Quraisy merasa sangat terpukul. Salah satunya adalah Abu Sufyan. Ia merupakan pemimpin kaum kafir dan juga seorang bangsawan yang terhormat. 

Sebelum kejadian itu, Abu Sufyan  selalu disanjung dan dipuji-puji oleh rakyatnya. Akan tetapi, saat peristiwa itu terjadi, ia tidak dapat berbuat apa-apa. Sekedar keluar rumah pun ia tidak berani, apalagi sampai melawan pasukan Muslim.

baca juga:

  • Doa Ampunan yang Paling Disukai Allah
  • Omicron Melonjak, Kemenag Kembali Atur Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan
  • 3 Doa untuk Kemudahan Segala Hal, Yuk Amalkan untuk Anda yang Sedang Berjuang

Sebagai orang yang sangat bijaksana, setelah kejadian itu, saat hendak melangkahkan kaki ke Masjidil Haram untuk meruntuhkan berhala-berhala di Ka’bah, Rasulullah SAW berseru kepada penduduk Makkah “Barang siapa yang masuk ke dalam Masjidil Haram dan rumah Abu Sufyan, maka akan dilindungi,”. 

Begitu mendengar seruan Rasulullah SAW, Abu Sufyan akhirnya merasa bangga lantaran rumahnya disamakan dengan Masjidil Haram. Dengan begitu, sekarang, ia sudah tidak perlu lagi kehilangan rasa percaya dirinya di hadapan rakyat-rakyatnya itu. Karena ia merasa bahwa rumahnya disamakan dengan Masjidil Haram, yaitu tempat yang sangat dihormatinya. 

Dengan kejadian itu juga, seketika  putra Abu Sufyan, Mu’awiyah segera memeluk agama Islam. Akan tetapi, Abu Sufyan dan istrinya masih belum menerima Islam sebagai agamanya. Mereka masih meminta waktu seminggu untuk berpikir dan berdialog dengan sang istri. Sementara, semua penduduk Quraisy sudah berbondong-bondong mengikuti ajaran yang dibawakan Rasulullah SAW.

Setelah mendengar Abu Sufyan meminta waktu satu minggu untuk berpikir, Maka Rasulullah SAW menjawab. “Jangan seminggu!” 

“Apakah waktu seminggu itu terlalu lama?” tanya Abu Sufyan dengan terkejut. 

“Tidak waktu satu minggu itu terlalu cepat untukmu, jadi sekarang kuberi waktu dua bulan untuk berpikir secara leluasa, apakan kamu akan bersahadat atau tidak. Sebab agama Islam adalah agama orang-orang yang berfikir dan berakal. Tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak memiliki akal,” jawab Rasulullah SAW secara jelas.

Kisah ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW memiliki sikap kebijaksanaan dalam menyikapi suatu permasalahan. Meskipun posisinya saat itu sudah berkuasa, namun beliau selalu bersikap bijaksana dan adil dalam memutuskan persoalan. Wallahu A’lam Bishawab. []

Tokoh yang masuk Islam pada saat terjadi peristiwa Fathul Mekah adalah?

Muawiyah bin Abu Sufyan menyembunyikan keislamannya
Beberapa riwayat menyatakan bahwa Muawiyah bin Abu Sufyan masuk Islam bersama ayahnya, Abu Sufyan bin Harb, dan ibunya Hindun binti Utbah. Mereka memeluk Islam tatkala Fathu Mekkah atau peristiwa pembebasan Kota Mekkah oleh umat Islam dari kaum kafir Quraisy.

Siapakah tokoh Quraisy yang masuk Islam?

Selain Hamzah bin Abdul Muthalib, tokoh Quraisy lainnya yang masuk Islam adalah Umar bin Khattab.



Selengkapnya Disini

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *