Modul biasanya sangat detail mengenai pembelajaran mulai dari tujuan, perencanaan, materi pembelajaran hingga evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran. Peserta didik sendiri akan menerapkan seluruh kegiatan maupun panduan yang harus dilakukan pada pembelajaran yang menggunakan modul.
Modul itu memiliki empat fungsi diantaranya sebagai Bahan Ajar Mandiri, Pengganti sebagian Fungsi Pendidik, sebagai Alat Evaluasi dan sebagai Bahan Rujukan.
Materi pertama pelajaran bahasa Indonesia kalian, adalah mengidentifikasi laporan hasil observasi. Apakah laporan hasil observasi itu? Ya, kalian sudah pernah mempelajari teks ini ketika kalian masih duduk di SMP, kelas VII. Jadi, materi ini bukanlah hal baru untuk kalian.
Laporan merupakan penyampaian suatu hasil kegiatan baik secara perseorangan maupun kelompok yang dibuat berdasarkan data dan fakta yang sebenarnya. Adapun, observasi merupakan pengamatan atau peninjauan secara cermat. Dengan demikian, laporan observasi merupakan penyampaian suatu kegiatan yang diamati secara cermat sesuai dengan data dan fakta.
Laporan hasil observasi bukan berdasarkan imajinasi atau rekayasa. Hal ini menegaskan bahwa bahwa laporan hasil observasi adalah sesuatu yang sudah terjadi. Oleh karena itu, bekal kalian untuk mempelajari materi ini adalah menggunakan pancaindra kalian sebaik-baiknya agar dapat membuat laporan hasil pengamatan kalian sedetail mungkin.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA-MA Edisi 2020/2021
- Modul KD 3.1 : Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan
- Modul KD 3.2 : Struktur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan
- Modul KD 3.3 : Informasi Teks Cerita Sejarah
- Modul KD 3.4 : Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
- Modul KD 3.5 : Identifikasi Teks Editorial
- Modul KD 3.6 : Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial
- Modul KD 3.7 : Nilai-nilai dalam Buku Pengayaan
- Modul KD 3.8 : Pandangan Pengarang terhadap Kehidupan dalam Novel
- Modul KD 3.9 : Isi dan Kebahasaan Novel
- Modul KD 3.10 : Informasi dalam Sebuah Artikel Opini
- Modul KD 3.11 : Kebahasaan Artikel Opini
- Modul KD 3.12 : Kritik dan Esai
- Modul KD 3.13 : Sistematika dan Kebahasaan Kritik dan Esai
- Modul KD 3.14 : Nilai-nilai dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi
Demikian informasi tentang Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA-MA Edisi 2020/2021, semoga bermanfaat dan silahkan bagikan.
Bahasa Indonesia 1
MODUL BAHASA INDONESIA
KELAS XII
Disusun oleh:
Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd.
YAYASAN WIDYA BHAKTI
SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA
TERAKREDITASI A
Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587
http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : [email protected]
043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd.
ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En
Bahasa Indonesia 2
Pengertian Kalimat Fakta dan Opini
Kalimat Fakta
Adalah kalimat yang menyatakan suatu hal, keadaan, atau peristiwa yang
benar-benar ada atau benar-benar terjadi. Kalimat fakta mengandung
informasi yang akurat. Oleh karena itu, logika dalam kalimat fakta tidak
mengandung keraguan.
Contoh:
a. Hasil panen padi para petani di Kabupaten Ogan Komering Ulu
meningkat 5% pada tahun 2014.
b. Banjir menyebabkan tiga anak di Kecamatan Maju, hanyut terbawa
arus menuju Sungai Jati.
c. Dokter Budiman membuktikan bahwa karang gigi disebabkan oleh sisa
kotoran yang menempel di akar gigi.
Kalimat Opini
Adalah kalimat yang menyatakan suatu pikiran atau anggapan seseorang
tentang suatu hal. Kebenaran dalam opnini dapat dipertanyakan karena
kalimat opini mengandung gagasan atau tanggapan. Ciri mencolok kalimat
FAKTA & OPINI
Tahukah
kalian..??
Bahasa Indonesia 3
opini ialah adanya kata-kata yang mengacu pada sesuatu yang diragukan,
misalnya tampaknya, mungkin, menurutku, kiranya, dan sebagainya.
Contoh:
a. Menurut Simbolon, lesung pipi akan menambah kecantikan seseorang
wanita.
b. Saya kira perlu memperbaiki sistem drainase di kampung ini.
c. Ompi berpendapat bahwa senja akan lebih indah jika dilihat dari atas
gunung.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
a. Di sekolah kami pada tanggal 7 8 Maret telah diadakan pentas
seni.
b. Kegiatan tersebut iikuti oleh para siswa dari semua kelas.
c. Acara-acara tersebut berlangsung sangat meriah.
d. Tidak hanya materinya yang memang menarik, penontonnya pun
begitu banyak.
Manakah yang menunjukkan kalimat fakta dan manakah yang
menunjukkan kalimat opini ?
Keberadaan saran biasanya tidak lepas dari adanya kritik.
Saran
Saran adalah sebuah pendapat, usul, anjuran yang dikemukakan untuk
dipertimbangkan. Tujuan mengemukakan saran ialah agar terjadinya
perbaikan atau peningkatan dari keadaan semula.
Ciri-ciri saran yang baik:
SARAN DAN KRITIK
Bahasa Indonesia 4
Laporan itu perlu ditambah dengan hasil penelitian lainnya agar
penduduk dunia lebih sadar tentang pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan.
Laporan tentang mencairnya es di Antartika sangat menarik buat saya.
Akan tetapi, data-data yang disajikan saya rasa masih lemah karena tidak
menyertakan gambar-gambar, terutama tentang keadaan mencairnya es
itu. Kalau saja gambar-gambar itu disertakan, laporan itu akan lebih jelas
dan meyakinkan.
a. Menyertakan alasan yang rasional untuk mendukung dan
meyakinkan kebenaran atau kebermanfaatan usulan yang diajukan.
b. Dapat memberikan perbaikan terhadap suatu keadaan semula.
c. Pengajuan berdasarkan fakta atau data yang ada agar tepat sasaran.
d. Biasanya menggunakan konjungsi hendaknya, sebaiknya, cobalah,
dan sebagainya.
Contoh:
Ktitik
Kritik adalah tanggapan yang disertai dengan pertimbangan baik dan
buruk terhadap suatu karya, pendapat, tindakan, atau keadaan.
Ciri-ciri kritik yang baik:
a. Bersifat membangun.
b. Menyajikan dengan bahan yang tepat dan jelas sesuai dengan hal
yang dikitik.
Contoh:
Bahasa Indonesia 5
Paragraf yang baik hanya mengandung satu ide pokok. Ide pokok
adalah ide yang menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. Dengan
demikian fungsinya adalah sebagai pokok, patokan, atau dasar acuan suatu
paragraf.
Perhatikan contoh berikut!
a. Anda sedang pilih-pilih tanaman hias untuk mempercantik hunian?
Jika begitu, tak ada salahnya Anda melirik Sansiviera. Tanaman ini
mempunyai sejumlah kelebihan yang membuatnya layak tampil di
rumah Anda.
Ide pokok paragraf itu adalah pentingnya memiliki tanaman hias
Sansiviera. Hal ini dinyatakan dalam kalimat kedua. Kedua kalimat
lainnya berfungsi sebagai pendukung ide pokok tersebut.
b. Di negeri kita, Sansiviera punya sebutan yang lumayan unik: lidah
mertua. Masyarakat Malaysia pun punya sebutan yang tak kalah
aneh untuk tanaman ini: lidah jin. Sementara itu, sebagian kalangan
lebih suka menyebutnya tanaman ular. Memang, motif hijau lurik
pada tanaman ini membuatnya tampak seperti kulit ular. Terserah
Anda, mau pilih sebutan yang mana, atau Anda bingung karena
semuanya menyeramkan?
Ide pokok paragraf itu adalah keunikan sebutan Sansiviera. Hal itu
dinyatakan dalam kalimat pertama.
IDE POKOK
Bahasa Indonesia 6
Dari kedua contoh di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah paragraf
dibangun oleh sebuah ide pokok. Selain itu, ide pokok letaknya dapat di
awal, tengah, atau pun di akhir paragraf.
Ada tiga jenis paragraf berdasarkan letak kalimat topik, yaitu paragraf
induktif, deduktif, dan campuran.
1. Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya berada di
bagian akhir paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta-fakta atau pun
uraian-uraian. Kemudian dari fakta-fakta itu digeneralisasikan ke
dalam sebuah kalimat.
2. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya berada di
bagian awal paragraf. Gagasan utama paragraf dinyatakan dalam
kalimat pertama.
3. Paragraf campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya berada di
kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam hal ini kalimat terakhir
umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama
dengan sedikit tekanan.
Pidato adalah kegiatan berbicara di depan umum untuk menyatakan
pendapat atau memberi gambaran tentang suatu hal. Ada tiga langkah
utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah pidato, yaitu
meneliti masalah, menyusun uraian, dan melakukan latihan.
PIDATO
Bahasa Indonesia 7
1. Meneliti Masalah
a. Menentukan topik dan tujuan pidato
Topik pidato merupakan pokok pembicaraan yang akan
disampaikan kepada pendengar. Topik yang akan disampaikan
hendaknya menarik perhatian pembicara dan pendengar.
Selain itu, topik yang dipilih jangan terlalu luas. Contoh topik
luas: moral, disempitkan menjadi dekadensi moral di kalangan
remaja. Tujuan pidato juga harus ditentukan agar pendengar
melakukan sesuatu atau mendapat informasi.
b. Menganalisa pendengar dan situasi
Menganalisa pendengar dan situasi dilakukan untuk
mengetahui siapa pendengarnya dan dalam situasi apa pidato
itu akan disampaikan.
2. Menyusun Uraian
a. Mengumpulkan bahan
Untuk dapat menyusun pidato, kita harus mengumpulkan
bahan yang diperlukan sesuai dengan topik pembicaraan.
b. Membuat kerangka uraian
Kerangka teks bermanfaat untuk memandu penulisan teks
pidato agar tetap fokus pada permasalahan yang diusung.
Kerangka teks pidato meliputi bagian pendahuluan
(pembukaan), isi, dan penutup.
Bagian pendahuluan
Bagian pengantar berisi salam pembuka, ucapan hormat
kepada tokoh penting, dan kata pengantar untuk menuju
kepada isi pidato. Ada beberapa teknik memulai paragraf,
yaitu dengan hal-hal berikut.
T : Tesis (pernyataan umum penulis berkaitan dengan
tema)
O : Obrolan (percakapan beberapa orang)
Bahasa Indonesia 8
P : Perbuatan (tindakan)
K : Kuriositas (pernyataan yang membuat penasaran)
U : Ungkapan (termasuk peribahasa)
A :Anekdot (cerita singkat pengalaman tokoh
terkenal/penulis pidato)
T : Tanya (pertanyaan)
Tidak semua yang dikatakan ciptaan penulis, bisa
mengambil dari atau mengutip kata-kata dari tokoh
terkenal, teks berita di koran, berita televisi, dan
sebagainya.
Bagian isi
Bagian yang paling penting dari pidato adalah isi, sebab
berisi perincian atau penjelasan mengenai permasalahan
yang diangkat.
Bagian penutup
Bagian akhir berisi ajakan atau harapan dan doa agar apa
yang disampaikan bermanfaat bagi pendengar. Selain itu
bagian penutup juga berisi salam.
c. Menguraikan secara mendetail
Naskah pidato dapat diuraikan secara lengkap sesuai dengan
kerangka yang telah dibuat. Dalam penyusunan naskah
hendaknya menggunakan kata-kata yang tepat dan efektif.
3. Berlatih Berpidato
Berpidato juga harus memperhatikan intonasi, pengucapan, atau
pun gaya. Berikut metode pidato yang dapat digunakan.
1. Metode impromptu (spontanitas)
Metode berpidato yang dilakukan tanpa persiapan sama
sekali. Hanya yang dipandang mampu, ahli, atau
Bahasa Indonesia 9
berpengalaman yang biasanya diminta untuk menyampaikan
dengan metode ini.
2. Metode ekstemporan (menjabarkan kerangka)
Metode berpidato yang dilakukan dengan membuat persiapan
secara garis besar. Selanjutnya dikembangkan sendiri dengan
menyesuaikan diri pada situasi dan kondi