Masjid Pintu Seribu adalah contoh bentuk peninggalan Titik Titik di Kota Tangerang


Di kota Tangerang ada salah satu masjid yang populer dikenal, yakni masjid pintu seribu,  atau Masjid Agung Nurul Yakin yang terletak di Kampung Bayur, Periuk Jaya, Kota Tanggerang. Arsitekstur masjid ini sangat unik dan berbeda dengan masjid-masjid besar pada umumnya.

Saat datang kesini, kita akan diminta untuk mengisi buku tamu dan memberikan sumbangan dengan memasukan uang ke dalam kotak amal di meja pendaftaran. Setelah itu barulah masuk ke dalam masjid untuk melihat-lihat.

Kenapa Masjid ini bernama Masjid Seribu Pintu? Salah seorang penjaga masjid, Mahpudin menjelaskan masjid ini dinamakan Masjid Seribu Pintu karena terinspirasi dari Asmaul Husna.

“Asal nama seribu pintu dari dari Asmaul Husna, nama-nama Allah. Bisa dilihat di tiang-tiang masjid terdapat angka 999, kemudian dilengkapi seribu dengan pintu. Kenapa bisa seribu, karena tidak bisa dihitung pintu yang berada di Masjid ini karena saking banyaknya,” jelas Mahpudin.

Lebih jauh, ia mengungkapkan dulu tantangan pembangunan masjid tidak hanya karena wilayah dan dana. Tantangan menyebarkan syiar Islam tambah sulit ketika masjid dituduh tempat menyebarkan aliran sesat. Karena bentuk masjidnya yang nggak biasa, beda dari masjid pada umumnya.

Dilokasi yang berbeda, Rizki Amalia warga Larangan mengatakan, tahu bahwa di kota Tangerang ada masjid yang dikenal dengan masjid pintu seribu namun tak tahu asal muasal kenapa dinamai masjid pintu seribu.

“Sering dengar namanya masjid pintu seribu, kan cukup dikenal di masyarakat, cuma asal muasal namanya saya gak tahu,” terangnya.

Sebagai informasi, disini pengunjung selain bisa melihat bangunan masjid,  kebanyakan mereka juga berziarah ke makam Syekh Ami Al Faqir. Dia adalah seorang ulama Banten sekaligus pendiri masjid ini.

AKURAT.CO Pada masa kejayaannya, kerajaan Banten ternyata melahirkan beberapa bangunan bersejarah yang hingga kini masih terjaga dan terawat. Salah satu bangunan yang menjadi ikon masyarakat kota Banten adalah Masjid Agung Banten, yang merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. 

Namun tahukah kalian jika Banten memiliki masjid yang mempunyai nilai sejarah dan hingga kini selalu dikunjungi peziarah.

Masjid tersebut memiliki nama Masjid Pintu Seribu. Tepatnya berada di RT 01 RW 03, Kampung Bayur, Priuk, Kota Tangerang.

baca juga:

  • 3 Doa untuk Kemudahan Segala Hal, Yuk Amalkan untuk Anda yang Sedang Berjuang
  • Humor Gus Dur: Agar Tidak Pakai Sandal Terus
  • 5 Doa Keselamatan, Istikamahkan Agar Hidupmu Dipenuhi Kebahagiaan

Adapun pendiri masjid pintu seribu yaitu seorang penyebar Islam kelahiran Arab bernama Al-fakir Syekh Mahdi Hasan Al-qudrotillah Al-muqoddam. 

Masjid ini memiliki keunikan tersendiri yaitu kondisi tiap ruangannya yang disekat-sekat hingga membentuk ruangan seperti musala. Setiap ruangan atau musala diberi nama-nama seperti mushola Fathul qorib, Tanbihul Alqofilin, Durojatun Annasikin, Safinatu-Jannah, Fatimah hingga mushola Ratu Ayu. Setiap musala masjid ini memiliki ukuran 4 meter.

Selain itu, beberapa keunikan dari masjid ini yaitu pada penamaannya. Dinamakan Masjid Seribu Pintu karena tidak ada yang tahu persis berapa jumlah sebenarnya pintu masjid ini. Bahkan, pengelola masjid pun tidak mengetahui secara persis berapa jumlah pintu yang ada di masjid tersebut.

Dalam sejarahnya, masjid pintu seribu ini, didirikan pada tahun 1978 oleh almarhum Syekh Al-Bakhir Mahdi, beliau merupakan seorang warga keturunan Arab yang warga sekitar menyebutnya dengan Al-Faqir. Semua pembiayaan pembangunan dia tanggung sendiri, Al-Fakir meninggal pada tanggal 1 Ramadhan 2012 lalu. Selanjutnya, kepengurusan masjid berpintu seribu ini dilanjutkan oleh keempat putra almarhum, yakni Khairul Zaman, Khainul Yakin, Fatwa Paku Alam, dan  Khairullah.

Sebagai bentuk penghormatan, warga sekitar memberinya gelar Mahdi Hasan Al-Qudratillah Al-Muqoddam. Kabarnya, Al-Faqir juga sedang membangun masjid serupa di Karawang, Madiun, dan beberapa kota lain di Indonesia. Pembangunan masjid ini bahkan tidak memakai gambar sebagai acuannya. Tidak ada desain dasar yang bisa menampilkan corak arsitektur tertentu. Di masjid tersebut, terdapat pintu-pintu gerbang yang sangat ornamental mengikuti ciri arsitektur zaman Baroque, tetapi ada juga yang bahkan sangat mirip dengan arsitektur Maya dan Aztec.

Biasanya, masjid ini ramai dikunjungi para peziarah terutama saat datang hari-hari kebesaran Islam, atau saat menjelang bulan Ramadan. Pada umumnya, beberapa peziarah berasal dari Bandung, Karawang dan Jakarta. Selain itu, ada juga berbagai peziarah dari Kalimantan dan Aceh.

Selain memiliki seribu pintu, masjid tersebut memiliki ruang bawah tanah dan di dalamnya terdapat  tasbih berukuran sebesar kepala bayi yang berjumlah 99 butir tasbih yang bertulisan asmaul husna. Awalnya, masjid ini kurang begitu populer karena digerus zaman, akan tetapi, setelah mulai dipublikasikan banyak media, masjid itu kemudian banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai penjuru.

Masyarakat meyakini jika didirikannya masjid ini sebagai salah satu tempat penyebaran agama Islam oleh pendirinya. Konon, penyebaran dilakukan dengan cara pembagian sembako untuk fakir miskin dan anak yatim piatu.[]

Apa nama peninggalan Masjid Pintu Seribu?

SuaraJakarta.id – Masjid Pintu Seribu atau yang memiliki nama asli, Masjid Agung Nurul Yaqin, menjadi salah satu destinasi wisata ziarah di Banten.

Di manakah tempat Masjid Pintu Seribu kira kira kapan masjid itu didirikan?

Masjid pintu seribu ini didirikan tahun 1978 oleh almarhum Syekh Al-Bakhir Mahdi seorang warga keturunan Arab yang warga sekitar menyebutnya dengan Al-Faqir. Bangunan mesjid ini terletak di Rt 01/Rw.03, Kampung Bayur, Priuk, Kota Tangerang.

Kenapa dinamakan Masjid Pintu Seribu?

Hal lain yang menarik perhatian para pengunjung adalah penamaan dari nama masjid ini. Sebab dinamakan Masjid Seribu Pintu karena dikarenakan tidak ada yang tahu persis berapa jumlah sebenarnya pintu masjid ini. Bahkan, pengelola masjid pun tidak tahu persis berapa jumlah pintu yang ada di masjid tersebut.



Selengkapnya Disini

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *