Bagaimana penerapan dari potongan ayat Quran surat An nisa ayat 59 di atas sebagai seorang siswa


JAKARTA, iNews.id – Ada 21 Hukum bacaan tajwid Surat An Nisa ayat 59. Hukum bacaan tajwid itu di antaranya Mad Jaiz Munfashil, Mad Thobii, Mad Badal, Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah. Selain itu, Idzhar syafawi, ikhfa haqiqi, tafkhim dan tarqiq dan idgham bighunnah.

Alquran Surat An Nisa Ayat ke 59 ini berisi tentang perintah Allah SWT kepada orang-orang yang beriman untuk menaati Allah dan Rasul-Nya, serta ulil amri atau pemimpin.

An-Nisa artinya Wanita. Termasuk surah Madaniyyah yakni yang diturunkan di Kota Madinah saat Nabi SAW hijrah. Surat An Nisa berjumlah 176 ayat. Surat An Nisa ini turun sesudah surat Al-Mumtahanah.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim

Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً (59).

Latin: Yaa Ayyuhalladziina Aaamanuu athii’ullaaha wa athiiurrasuula wa ulilamri minkum Faingtanaa za’tum fii syayin farudduuhu ilallahi warrasuuli in kuntum tu’minuuna billahi wal yaumil aaakhiri dzaalika khoirun wakhsanu ta wiilaa.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Ra-sul-Nya, dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.

Berikut hukum bacaan tajwid Surat An Nisa Ayat ke 59:

1. Mad Jaiz Munfashil yakni dibaca panjang dua atau empat harokat. Terdapat pada kalimat ( يَا أَيُّهَا) karena ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah [ ء ] di lain kalimat. 

2. Mad Thobii terdapat pada kalimat (الَّذِينَ). Disebut Mad Thobii karena ada harokat kasroh bertemu ya mati dan dibaca panjang 2 harokat.

Surat An Nisa (النساء) adalah surat ke-4 dalam Al Quran. Ia merupakan surat Madaniyah. Apa saja isi kandungan surat An Nisa ayat 59, berikut ini penjelasannya.

Terjemahan Surat An Nisa Ayat 59

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An Nisa: 59)

Baca juga: Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48

Intisari Tafsir Surat An Nisa Ayat 59

Surat An Nisa ayat 59 memerintahkan orang-orang yang beriman untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan di sini adalah ketaatan mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar. Ketaatan harga mati.

Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan, Allah wajib ditaati. Di antara hak prerogratif uluhiyah adalah membuat syariat. Maka, syariat-Nya wajib dilaksanakan. Orang-orang yang beriman wajib taat kepada Allah dan wajib taat pula kepada Rasulullah.

Ibnu Katsir menjelaskan, taat kepada Allah adalah mengikuti ajaran Al Quran. Sedangkan taat kepada Rasulullah adalah dengan mengamalkan sunnah-sunnahnya.

Orang-orang yang beriman juga diperintahkan taat kepada ulil amri. Yaitu para pemimpin kaum muslimin dan para ulama. Ketaatan kepada ulil amri harus dibingkai dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak boleh bertentangan. Tidak boleh taat jika diperintah untuk bermaksiat.

Surat An Nisa ayat 59 juga menegaskan kedudukan Al Quran dan Hadits sebagai sumber hukum Islam. Jika ada yang diperselisihkan di antara manusia mengenai masalah pokok-pokok agama dan cabang-cabangnya, maka harus dikembalikan kepada Al Quran dan Hadits.

Perintah mengembalikan perselisihan kepada Al Quran dan hadits ini ditujukan kepada orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Menunjukkan bahwa siapa yang tidak menyerahkan keputusan hukum kepada Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya di saat berselisih pendapat, ia bukan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

Menjadikan Al Quran dan Hadits sebagai sumber hukum serta kembali kepada keduanya akan membawa kebaikan. Yakni lebih baik akibatnya dan penyelesaiannya.

Baca juga: Asmaul Husna

Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 59

Berikut ini isi kandungan Surat An Nisa ayat 59 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.

  • Orang-orang yang beriman wajib taat kepada Allah dan Rasulullah secara mutlak. Yakni mengamalkan Al Quran dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
  • Wajib taat kepada ulil amri selama tidak bertentangan dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika ulil amri memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah Rasulullah atau untuk bermaksiat kepada Allah, maka tidak ada kewajiban taat kepadanya.
  • Al Quran dan hadits adalah sumber hukum Islam. Ketika ada hal-hal yang diperselisihkan, harus dikembalikan kepada keduanya.
  • Menjadikan Al Quran dan hadits sebagai sumber hukum dan mengembalikan kepada penilaian keduanya ketika terjadi perselisihan adalah bukti keimanan. Orang yang tidak mau menjadikan Al Quran dan hadits sebagai hakimnya, keimanannya dipertanyakan.
  • Kembali kepada Al Quran dan hadits akan menghasilkan penyelesaian yang lebih baik dan membawa keberkahan.

Demikian isi kandungan Surat An Nisa ayat 59. Semoga bermanfaat dan mengokohkan kita komitmen kita mengamalkan Al Quran dan Sunnah. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah]

Bagaimana seorang pelajar dalam mengamalkan surat an

Berikut adalah contoh sikap yang sejalan dengan kandungan Q.S An-Nisaayat 59: Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT (Al-Quran) Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Rasulullah SAW (Sunnah)

Bagaimanakah penerapan dari potongan ayat quran An Nisa ayat 59 di atas?

Berdasarkan terjemahan di atas, Kementerian Agama (Kemenag) menafsirkan ayat ini berisi soal ketaatan dalam ketetapan hukum yang adil. Artinya ayat ini memerintahkan umat muslim agar menaati putusan hukum secara hirarkis agar tercipta kemaslahatan umum.

Bagaimana sikap seorang siswa kepada gurunya sesuai dengan surat an

menghormati guru saat sedang menjelaskan, berbicara, membungkuk salam. memberi salam dengan hormat seperti bersalaman mencium tangan nya.

Pelajaran apa yang dapat kalian ambil dari surat an

Surah An-Nisa ayat 59 juga memerintahkan kepada kita untuk mengembalikan semua urusan dalam hidup kepada aturan yang telah ditetapkan Allah SWT (Al-Qur’an) dan rasul-Nya (hadits) jika terjadi perbedaan pendapat dalam memutuskan sebuah urusan di tengah masyarakat.



Selengkapnya Disini

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *