Apa yang dapat kamu lakukan untuk menegakkan hak asasi manusia di lingkungan sekolah?


Subkomisi Pendidikan dan Penyuluhan melakukan diskusi terfokus untuk para Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Kota Serang, Provinsi Banten (3/9). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Penyuluhan, Triyanto dan didukung oleh para penyuluh HAM. Diskusi dilaksanakan sebagai bentuk monitoring dan evaluasi atas kegiatan Pelatihan ToT untuk para guru yang dilakukan di tahun lalu.

Dalam diskusi ini para guru yang seluruhnya adalah guru – guru PPKn tingkat sekolah menengah atas diajakuntuk memetakan materi – materi Hak Asasi Manusia (HAM) yang terdapat di dalam mata pelajaran PPKn. Selain itu mereka juga dimintauntuk menyebutkankesulitan, hambatan dan keuntungan dari menjalankan kurikulum dan panduan yang sudah ada.

Pada kesempatan ini pula tim mempresentasikan program sekolah ramah HAM. Program yang masih dalam tahap embrio ini diharapkan mampu menjawab persoalan – persoalan kekerasan yang terjadi di sekolah. Dalam sambutannya Triyanto menyampaikan, “ kami berharap program kegiatan sekolah ramah HAM ini mampu mengikis tindakan – tindakan bullying yang masih kerap terjadi disekolah.

Pada prinsipnya Sekolah Ramah HAM tidak hanya melibatkan antara peserta didik dengan guru tapi juga seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah serta orang tua murid. Ada empat inti kunci dalam program ini yaitu manajemen sekolah; relasi, komunikasi, interaksi dan koordinasi antar warga sekolah serta masyarakat sekitar; ekstrakurikuler; serta budaya dan etos sekolah.

Selama bertahun – tahun Komnas HAM telah melakukan diseminasi nilai – nilai HAM di usia sekolah sebagai upaya untuk penanaman nilai – nilai hak asasi manusia. Upaya ini dilakukan karena anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa di masa akan datang. Upaya diseminasi dilakukan melalui berbagai program kampanye ataupun pelatihan untuk para guru, namun tampaknya upaya yang dilakukan Komnas HAM hanya berdampak sedikit dalam mempengaruhi budaya dan etos di sekolah. Dibutuhkan kerjasama para pihak terkait agar penerapan nilai – nilai HAM ini berhasil dilakukan di sekolah.(Banu)

Penegakan HAM hendaknya menjadi perhatian khusus. Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng. Oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun. Hak setiap manusia ini hendaknya ditegakkan baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, maupun bangsa dan negara. Sehingga, diharapkan tercipta keharmonisan dan keselarasan dalam kehidupan.

Daftar Isi

1. Lingkungan Keluarga

Contoh perilaku yang dapat dilakukan sebagai upaya dalam mendukung penegakan hak asasi manusia di lingkungan bangsa dan negara yaitu sebagai berikut.

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak dan kebebasan secara fundamental bagi semua orang tanpa harus memandang kebangsaan, jenis kelamin, ras, suku, agama, etnis, bahasa dan status lainnya.

Hak asasi manusia dilindungi serta didukung oleh hukum dalam perjanjian secara nasional dan internasional.

HAM berguna untuk mengatur hak yang dimiliki manusia agar dapat melindungi dirinya dari ketidakadilan yang terjadi, seperti hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak mengeluarkan pendapat dan hak untuk memiliki.

HAM ini bersifat universal dan berlaku untuk semua orang kapan dan di mana saja.

Semua orang memiliki hak asasi manusia, begitu pula dengan Mama dan anak Mama. Maka perlu pemahaman mengenai contoh penegakan HAM kepada anak.

Berikut Popmama.com rangkum contoh apa saja dari penegakan Hak Asasi Manusia yang dapat dilakukan di sekolah. 

1. Menghormati semua warga sekolah

Pexels/Agung Pandit Wiguna

Warga sekolah termasuk teman, guru, penjaga sekolah, ibu kantin dan siapa pun yang berkepentingan di sekolah harus dihormati.

Kita sebagai murid tidak boleh semena-mena dengan mereka karena mereka juga memiliki hak untuk datang dan belajar serta bekerja di sekolah.

Selain itu, kita juga tidak boleh mengganggu kenyamanan dari teman-teman yang berada di sekolah, terutama ketika sedang belajar. Hal ini karena mendapatkan sebuah pendidikan termasuk ke dalam hak asasi manusia.

Maka dari itu, anak harus saling menghormati satu sama lain tanpa membeda-bedakan siapapun.

2. Tidak membeda-bedakan teman

Pexels/Andrea Piacquadio

Dalam lingkup pertemanan baik di sekolah maupun di rumah pasti anak memiliki teman dekatnya masing-masing. 

Ada dari mereka yang berteman secara berkelompok dan ada juga yang tidak memiliki teman, sehingga ia lebih sering menghabiskan waktu sendirian daripada berkumpul dengan teman sebayanya.

Kejadian ini dapat terjadi karena ada anak yang tidak memiliki pemahaman yang sama seperti dia sehingga memilih untuk sendiri, namun ada pula yang memilih karena dijauhi dan dibeda-beda kan dengan teman lainnya. 

Tentunya hal ini tidak baik dilakukan karena sejatinya kita sebagai manusia memiliki haknya masing-masing, termasuk dalam berteman. Maka sebaiknya Mama dapat mengajarkan anak agar tidak membeda-bedakan teman dan cobalah untuk berteman dengan siapa saja.

  • Jadi Favorit Masyarakat, Ini 7 Anak Artis Paling Populer Tahun 2022
  • 11 Rekomendasi Baju Natal Terbaik untuk Remaja
  • 9 Tempat Wisata Keluarga di Pantai Indah Kapuk yang Lagi Hits!

3. Tidak mengganggu kegiatan keagamaan dan ibadah orang lain

Popmama.com/Novy Agrina

Sebagai penduduk warga Indonesia, tentu membuat Indonesia memiliki berbagai macam ras, suku, bangsa dan agama. Di Indonesia sendiri memiliki setidaknya 6 agama yang dianut oleh setiap warganya.

Adanya keanekaragaman tersebut pasti membuat anak kita juga memiliki teman sebaya dengan berbagai macam agama.

Ketika teman sebayanya sedang melaksanakan atau mengikuti kegiatan agamanya masing-masing, anak tidak boleh mengganggunya karena mereka memiliki hak untuk melaksanakan ibadah.

4. Menghormati orang yang berpendapat

Pixabay/Victoria_Borodinova

Pada suatu kesempatan, dalam pertemanan pasti memiliki berbagai pendapat ketika sedang berdiskusi ataupun bermain. Masing-masing pendapat ini biasanya sering sekali berakhir cekcok dan membuat anak menjadi berselisih paham.

Sebelum terjadi hal seperti itu, maka sudah sebaiknya Mama memberi penjelasan kepada anak untuk dapat menerima pendapat dari teman-temannya. Walaupun di beberapa kejadian pendapat mereka sering tidak sepaham dengan pandangan anak Mama. 

Dengan rasa saling menghormati, dapat membuat anak untuk tidak memaksakan kehendak pribadi mereka tanpa mendengarkan keinginan teman sebayanya terlebih dahulu.

5. Berperilaku sopan dan tidak melakukan perundungan

Pexels/RODNAE Productions

Sering sekali tanpa kita ketahui anak kerap mengalami dan melakukan perundungan di sekolahnya.

Perundungan atau perilaku bullying termasuk dalam tindakan yang tidak baik dilakukan karena dapat mengganggu dan merusak mental anak.

Anak yang dirundung sering merasakan takut dan memilih untuk sendiri. Tidak jarang dari mereka tidak mau untuk pergi sekolah dan bergaul dengan temannya karena takut dirundung. 

Sengaja atau tidak, tindakan perundungan akan selalu melekat di ingatan anak, apalagi bagi anak yang masih berusia dini. Mereka akan merasakan trauma mendalam, merasa dihantui terus-menerus, tidak percaya diri bahkan ada yang memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Perilaku perundungan ini sangat memiliki dampak yang besar bagi orang yang mengalaminya.

Maka sudah sebaiknya anak harus memiliki sopan santun terhadap sesama dan tidak melakukan perundungan yang akhirnya akan menimbulkan luka pada korbannya.

6. Menghormati dan melakukan budaya antre

Pexels/Lukas

Melakukan antre adalah tindakan yang sederhana namun juga terpuji. Dari kecil anak sudah sepatutnya untuk diberi pemahaman mengenai budaya antre.

Sifat tidak sabaran dan memotong antrean dapat mengganggu kenyamanan orang lain.

Kegiatan mengantre baik dilakukan di mana saja, seperti ketika membeli barang keperluan, membeli makanan di kantin, di toilet dan sebagainya.

Menunjukkan budaya antre sama artinya dengan kita mampu menghormati dan menghargai hak asasi dari orang lain tanpa harus merebutnya.

7. Menggunakan fasilitas sekolah dengan bersamaan

Pexels/Anastasia Shuraeva

Fasilitas yang diberikan di sekolah diperuntukkan bagi murid-murid yang berada di sekolah. Maka sudah sepatutnya anak dapat menggunakan berbagai fasilitas yang sudah diberikan.

Fasilitas sekolah termasuk hak asasi manusia bagi anak karena anak memerlukan berbagai fasilitas untuk mendukungnya dalam belajar.

Bagi setiap sekolah tentu akan memberikan fasilitas terbaik yang mereka miliki untuk dapat digunakan oleh para siswa dan siswinya. Namun, walaupun kita memiliki hak untuk menggunakan fasilitas sekolah, kita tetap harus menjaganya agar fasilitas tersebut awet dan tidak mudah rusak.

Nah, itulah beberapa contoh dari penegakan hak asasi manusia yang dapat Mama ajarkan pada anak saat berada di lingkungan sekolah. 

Sudah merupakan kewajiban bagi kita semua untuk dapat saling menghargai dan menghormati terhadap hak asasi manusia lain. Dengan begitu maka akan terciptanya kerukunan dan keharmonisan di dalam hubungan masyarakat.

Bagaimana cara menegakkan HAM di lingkungan sekolah?

Di bawah ini beberapa sikap menegakkan HAM di lingkungan sekolah, antara lain:.

Enggak Membeda-bedakan Teman. … .

Menghormati Semua Warga Sekolah..

Menghargai Orang yang Berpendapat. … .

Menggunakan Fasilitas Sekolah dengan Bersamaan. … .

Melakukan Budaya Antre. … .

Berperilaku Sopan..

Apa saja contoh hak asasi manusia dalam lingkungan sekolah?

Hak: Mendapatkan Ilmu Pengetahuan. … .

Hak: Bertanya Kepada Guru Jika Ada Materi yang Tidak Dimengerti. … .

Hak: Menggunakan Fasilitas Sekolah. … .

Hak: Mendapatkan Perlindungan dan Keamanan dari Pihak Sekolah. … .

Kewajiban: Mengikuti Peraturan dan Tata Tertib Sekolah. … .

Kewajiban: Hadir Tepat Waktu..

Apa yang menjadi dasar penegakan HAM di lingkungan pendidikan?

Yang menjadi dasar penegakkan HAM di lingkungan Pendidikan adalah yang tercantum Dalam Universal Declaration of Human Rights, yaitu persamaan hak bagi setiap warga negara untuk memperoleh pengajaran / pendidikan dan dapat dijumpai pada pasal 26 ayat (1) dan ayat (2).

3 Bagaimanakah cara untuk ikut berperan serta dalam penegakan hak asasi manusia dalam kehidupan sekolah?

7 Contoh Penegakan Hak Asasi Manusia di Lingkungan Sekolah.

Menghormati semua warga sekolah. … .

2. Tidak membeda-bedakan teman. … .

Menghormati orang yang berpendapat. … .

Berperilaku sopan dan tidak melakukan perundungan. … .

6. Menghormati dan melakukan budaya antre. … .

7. Menggunakan fasilitas sekolah dengan bersamaan..



Selengkapnya Disini

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *